Minggu, 19 Oktober 2014

Kapan Keadilan datang Untukku



Ayahku keturunan Jawa, dia karyawan di salah satu sekolah swasta di Jawa Tengah. Ibuku keturunan sunda, dia wiraswasta. Beruntung aku mempunyai adik satu. Dalam keluarga yang sederhana ini aku di besarkan. Usaha dan kerja keras yang selalu ditanamkan kepada kami sebagai anak. Mengingat apa yang kita inginkan tak mudah untuk didapatkan. Tak seperti mereka yang mudah berbicara mengutarakan apa yang mereka inginkan, hanya dengan menunjuk dan menyebut nominal begitu saja. Tak seperti aku tanpa mengutarakan, aku tau aku tak bisa mendapatkannya dengan mudah. Memutar otak, bekerja keras, dan menahan setiap keinginan sehingga menunggu waktu yang tepat.
Tapi aku tau, Allah tak pernah tidur. Belum waktunya untukku bersenang-senang. Aku harus berjuang mengarungi lika liku perjalanan kehidupanku. Melalui kerikil, bahkan batu yang besar. Hingga pada suatu saat aku akan melalui jalan yang beraspal halus sehingga aku bisa berjalan dengan mudahnya.
Lantunan doa yang selalu ku panjatkan kepadaMu, wahai penciptaku.
Agar jadikan aku wanita yang kuat dan tegar, untuk menghadapi segala cobaan dari Mu.
Berikan banyak kesabaran dan keikhlasan untukku, untuk menjalani sisa hidupku ini.
Bangunkan aku ketika aku mulai jatuh dan terpuruk.
Ringankanlah langkahku ketika aku sulit untuk berjalan.
Ingatkan aku bahwa aku boleh meneteskan air mata hanya sebentar saja, dan setelah itu aku harus tertawa kembali.
Yakinkan aku bahwa segala usaha yang kita tempuh akan membuahkan hasil yang membuat kita bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar