Rabu, 29 Oktober 2014

TERIMA KASIH AYAH




Hal yang paling menyenangkan adalah ketika kita sudah tumbuh dewasa dan diberi kepercayaan oleh orang tua kita, tetapi kita juga harus menjaga kepercayaan itu. Ketika masa sekolah boleh dibilang ayahku disiplin sekali terhadap anak-anaknya. Bahkan aku jadi anak rumahan kala itu, jarang keluar rumah. Tapi sekarang, ayahku memberi kepercayaan kepadaku. Akan ada waktunya seorang anak diberi kepercayaan, karena jika anak terlalu dikekang dan diatur hal itu akan berdampak tidak baik untuk anak tersebut. Mungkin saja anak itu akan bertambah nakal, atau membohongi orang tua demi mencuri waktu untuk keluar rumah.
Sesuatu kesenangan tersendiri bagiku ketika aku begitu takut meminta ijin kepada orang tuaku untuk berpergian, tetapi ternyata dibolehkan. Rasanya sangat lega sekali ketika kita jujur. Jujur adalah salah satu kunci hidup bahagia, untuk itu jujurlah walau jujur menyakitkan, walau kita sudah ijin tapi tidak diperbolehkan. Setidaknya kita sudah mengungkapkan kebenaran. Tentunya orang tua kita akan mengerti, ketika kita sudah jujur, orang tua kita akan menghargai itu. Bahkan ada hal yang tidak terduga dibalik itu.

Minggu, 19 Oktober 2014

Kapan Keadilan datang Untukku



Ayahku keturunan Jawa, dia karyawan di salah satu sekolah swasta di Jawa Tengah. Ibuku keturunan sunda, dia wiraswasta. Beruntung aku mempunyai adik satu. Dalam keluarga yang sederhana ini aku di besarkan. Usaha dan kerja keras yang selalu ditanamkan kepada kami sebagai anak. Mengingat apa yang kita inginkan tak mudah untuk didapatkan. Tak seperti mereka yang mudah berbicara mengutarakan apa yang mereka inginkan, hanya dengan menunjuk dan menyebut nominal begitu saja. Tak seperti aku tanpa mengutarakan, aku tau aku tak bisa mendapatkannya dengan mudah. Memutar otak, bekerja keras, dan menahan setiap keinginan sehingga menunggu waktu yang tepat.
Tapi aku tau, Allah tak pernah tidur. Belum waktunya untukku bersenang-senang. Aku harus berjuang mengarungi lika liku perjalanan kehidupanku. Melalui kerikil, bahkan batu yang besar. Hingga pada suatu saat aku akan melalui jalan yang beraspal halus sehingga aku bisa berjalan dengan mudahnya.
Lantunan doa yang selalu ku panjatkan kepadaMu, wahai penciptaku.
Agar jadikan aku wanita yang kuat dan tegar, untuk menghadapi segala cobaan dari Mu.
Berikan banyak kesabaran dan keikhlasan untukku, untuk menjalani sisa hidupku ini.
Bangunkan aku ketika aku mulai jatuh dan terpuruk.
Ringankanlah langkahku ketika aku sulit untuk berjalan.
Ingatkan aku bahwa aku boleh meneteskan air mata hanya sebentar saja, dan setelah itu aku harus tertawa kembali.
Yakinkan aku bahwa segala usaha yang kita tempuh akan membuahkan hasil yang membuat kita bahagia.